Powered By Blogger

Sabtu, 08 Mei 2010

SENSOR

2.1. Definisi Sensor

Sensor atau Sering disebut juga dengan Transduser adalah piranti yang mentransform (mengubah) suatu nilai (isyarat/energi) fisik ke nilai fisik yang lain, Menghubungkan antara fisik nyata dan industri electric dan piranti elektronika yang berguna untuk monitoring, controlling, dan proteksi.
Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Hampir seluruh peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor didalamnya.
Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi. Ada 6 tipe yaitu:
1. Mechanical, contoh: panjang, luas, mass flow, gaya, torque, tekanan, kecepatan, percepatan, panjang gel acoustic, dll
2. Thermal, contoh: temperature, panas, entropy, heat flow
3. Electrical, contoh: tegangan, arus, muatan, resistance, frekuensi, dll
4. Magnetic, contoh: intensitas medan, flux density, dll
5. Radiant, contoh: intensitas, panjang gelombang, polarisasi, dll
6. Chemical, contoh: komposisi, konsentrasi, pH, kecepatan reaksi, dll
Di Zaman teknologi canggih saat ini, media sensor telah menjadi salah satu trend tersendiri. Karena, juga akibat kesibukan manusia akan kebutuhannya, sehingga dengan adanya sensor setidaknya bisa mempercepat sistem kerja dikala kita akan melakukan sesuatu hal. Contoh misalnya mematikan lampu di rumah kita.
Sensor merupakan penggabungan dari beberapa media atau perangkat elektronik yang tentunya juga terdiri dari komponen-komponen elektronika untuk membuat sensor tersebut menjadi bekerja. Sistem kerja sensor ini juga bermacam-macam tergantung ke tipe isyarat dari sensor tersebut.
Sensor yang paling sering kita liat dan paling sering digunakan adalah di lampu jalan. Yang mana, sistem kerja dari sensor yang ada disini ; jika malam, maka lampu jalan akan hidup, dan sebaliknya, jika siang, lampu jalan akan padam. Sensor yang dipakai di sini adalah LDR (Light Dependen Resistor).


2.2. Pemilihan Sensor
Untuk memilih sensor atau transduser ada beberapa hal yang hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu :
1. Linearitas
Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap masukan yang berubah secara kontinyu. Misalnya, sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan panas yang dirasakannya. Dalam kasus seperti ini, biasanya dapat diketahui secara tepat bagaimana perubahan keluaran dibandingkan dengan masukannya dalam sebuah grafik.
2. Sensitivitas
Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur. Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan. Beberepa sensor panas dapat memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan “satu volt per derajat”, yang berarti perubahan satu derajat pada masukan akan menghasilkan perubahan satu volt pada keluarannya. Sensor panas lainnya dapat saja memiliki kepekaan dua volt per derajat, yang berarti memiliki kepakaan dua kali dari sensor yang pertama. Linieritas sensor juga mempengaruhi sensitivitas dari sensor. Apabila tanggapannya linier, maka sensitivitasnya juga akan sama untuk jangkauan pengukuran keseluruhan.
3. Tanggapan Waktu
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap perubahan masukan. Misalnya, instrumen dengan tanggapan frekuensi yang jelek adalah sebuah termometer merkuri. Masukannya adalah temperatur dan keluarannya adalah posisi merkuri.
4. Tanggapan Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah siklus dalam satu detik dan diberikan dalam satuan hertz (Hz). { 1 hertz berarti 1 siklus per detik, 1 kilohertz berarti 1000 siklus per detik}. Ada bermacam cara untuk menyatakan tanggapan frekuensi sebuah sensor. Misalnya satu milivolt pada 500 hertz. Tanggapan frekuensi dapat pula dinyatakan dengan “decibel (db)”, yaitu untuk membandingkan daya keluaran pada frekuensi tertentu dengan daya keluaran pada frekuensi referensia


SUMBER: DARI BERBAGAI SITUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar