Powered By Blogger

Sabtu, 26 Februari 2011

TENTANG HAKEKAT ILMU

Pernahkah anda melihat patung yang termasyhur dari Auguste Rodin: seorang mahasiswa yang sedang tekun berpikir ? Dialah lambang kemanusiaan kita, Homo sapiens, mahluk yang berpikir. Setiap hidupnya, sejak dia lahir sampai masuk liang lahat, dia tak pernah berhenti berpikir. Hampir tak ada masalah yang menyangkut peri kehidupan yang terlepas dari jangkauan pikirannya, dari soal paling remeh sampai soal paling asasi, dari pertanyaan yang menyangkut sarapan pagi sampai soal persoalan surga dan neraka di akhir nanti. Berpikir itulah yang mencirikan hakekat manusia dan karena berpikirlah dia menjadi manusia.

Berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Gerak pemikiran ini dalam kegiatannya mempergunakan lambang yang merupakan abstraksi dari objek yang mana objek-objek kehidupan yang kongkret dinyatakan dengan kata-kata. Dapat dibayangkan betapa sukarnya proses berpikir tersebut tanpa adanya lambang-lambang yang mengabstraksikan berbagai gejala kehidupan. Matematika yang merupakan serangkaian lambang yang pada hakikatnya mempunyai fungsi yang same dengan bahasa. Sejak seorang bayi mulai bisa berkata-kata, orang tuanya mulai mengajarkan bahasa, dan setelah anak itu cukup usia maka mulailah dia diajarkan berhitung. Yang pertama merupakan bahasa verbal dan yang kedua merupakan bahasa yang mempergunakan angka. Mempergunakan kedua bahasa itulah dia mulai berkomunikasi dengan lingkungannya. Setelah anak itu berumur enam atau tujuh tahun maka dia pun memasuki sekolah untuk mempelajari bahasa tertulis. Disana anak itu mulai diperkenalkan kepada proses kegiatan berpikir secara formal; suatu kegiatan yang untuk selanjutnya takkan pernah berhenti sampai akhir hayatnya.

Pengetahuan yang merupakan produk kegiatan berpikir merupakan obor dan semen peradaban dimana manusia menemukan dirinya dan menghayati hidup dengan lebih sempurna. Berbagai peralatan dikembangkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan jalan menerapkan pengetahuan yang diperolehnya. Proses penemuan dan penerapan itulah yang menghasilkan kapak dan batu zaman dulu sampai komputer hari ini. Berbagai masalah memasuki benak pemikiran manusia dalam menghadapi kenyataan hidup sehari-hari dan beragam buah pemikiran telah dihasilkan sebagai bagian dari sejarah kebudayaannya. Meskipun kelihatannya tampak betapa banyak dan beraneka ragamnya buah pemikiran itu namun pada hakekatnya upaya manusia dalam memperoleh pengetahuan didasarkan pada tiga masalah pokok yakni : Apakah yang ingin diketahui ? Bagaimanakah cara kita memperoleh pengetahuan? Dan apakah nilai pengetahuan tersebut bagi kita.

Pernyataan itu kelihatan sederhana namun mencakup permasalahan yang sangat asasi. Berbagai buah pemikiran yang besar sebenarnya merupakan serangkaian jawaban yang diberikan atas ketiga pertanyaan tadi. Pemikiran-pemikiran besar dalam sejarah kebudayaan manusia dapat dicirikan dan dibedakan dari cara mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Seperti juga langkah-langkah pembukaan dalam sebuah permainan catur maka berbagai aliran dalam pemikiran manusia dapat tersusun kepada pembukaan dasar yang mengawali kegiatan berpikirnya. Kunci pembukaan itu adalah bagaimana mereka menjawab ketiga masalah pokok tersebut yang merupakan titik tolak dalam pengembangan pemikiran selanjutnya.

Ilmu merupakan salah satu dari buah pemikiran manusia dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Ilmu merupakan salah satu dari pengetahuan manusia. Untuk bisa menghargai ilmu sebagaimana mestinya sesungguhnya kita harus mengerti apakah hakikat ilmu itu sebenarnya. Seperti kata peribahasa Perancis, “Mengerti berarti memaafkan segalanya,” maka pengertian yang mendalam terhadap hakikat ilmu, bukan saja akan meningkatkan apresiasi kita terhadap ilmu namun juga membuka mata kita terhadap berbagai kekurangannya.

Mereka yang mendewa-dewakan ilmu sebagai satu-satunya sumber kebenaran biasanya tidak mengetahui hakikat ilmu yang sebenarnya. Demikian juga sebaliknya dengan mereka yang memalingkan muka dari ilmu, mereka yang tidak mau melihat kenyataan betapa ilmu telah membentuk peradaban seperti apa yang kita punyai sekarang ini, kepicikan seperti itu kemungkinan besar disebabkan karena mereka kurang mengenal hakikat ilmu yang sebenarnya. Menghadapi dua pola pendapat yang ekstrem ini seyogianya kita harus berdiri di tengah dengan menyadari bahwa meskipun ilmu memang memberikan kebenaran namun kebenaran keilmuan bukanlah satu-satunya kebenaran dalam hidup kita ini. Terdapat berbagai sumber kebenaran lain yang memperkaya khazanah kehidupan kita, dan semua kebenaran itu mempunyai manfaat asal diletakkan pada tempatnya yang layak. Kehidupan terlalu rumit untuk dianalisis hanya oleh satu jalan pemikiran. Adalah ketinggi hatian yang tidak mempunyai dasar sama sekali, bila kita beranggapan bahwa ilmulah alpha dan omega dari kebenaran. Terdapat tempat masing-masing dalam kehidupan manusia bagi falsafah, seni, agama dan sebagainya di samping ilmu. Semuanya bersifat saling membutuhkan dan saling mengisi, seperti apa yang dilakukan Enstein bahwa “ilmu tanpa agama adalah buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh”. Dan kepada merekalah, mereka yang ingin mendapatkan kepuasan dari berpikir keilmuan, mereka yang menganggap berpikir bukan sebagai suatu beban namun petualangan yang mengasyikan, mereka melihat kebenaran sebagai tujuan utama kehidupan, mereka yang ingin mengaji hakikat kehidupan dengan lebih mendalam, maka kepada merekalah karangan ini dipersembahkan.

Memotivasi Orang Lain

Motivasi adalah dorongan untuk mencapai tujuan tertentu. Dorongan itu bisa saja berbentuk: antusiasme, harapan dan semangat. Semua yang kita lakukan setiap hari senantiasa dibayangi oleh adanya motivasi. Misalnya, seorang karyawan yang bekerja tentu saja memiliki motivasi bekerja, begitu pula seorang atlet memiliki motivasi bertanding, seorang pelajar dengan motivasi belajar, dan lain sebagainya.

Pengelola rubrik:
Aribowo Prijosaksono, Roy Sembel,
dan Tim ManDiri

Aribowo Prijosaksono (email:aribowo_ps@hotmail.com) dan Roy Sembel (http://www.roy-sembel.com) adalah co-founder dan direktur The Indonesia Learning Institute – INLINE (http://www.inline.or.id), sebuah lembaga pembelajaran untuk para eksekutif dan profesional.


Oleh Rollam Handerson


Motivasi ibarat api di dalam pikiran seseorang yang terkadang besar membara kadang juga redup, tergantung kondisi mentalnya. Jika seseorang ingin menggapai kesuksesan, motivasi adalah panas api yang harus dijaga jangan sampai padam, karena padamnya motivasi berarti kehilangan bahan bakar untuk menggerakkan mesin tubuh ini untuk menggapai tujuan. Memberikan motivasi adalah menyalakan kembali api motivasi di dalam diri seseorang supaya kembali bersemangat, memiliki keberanian dan pantang menyerah untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu. Kemampuan untuk memberikan motivasi adalah adalah sebuah keterampilan yang bisa dipelajari oleh siapa saja, seorang ibu rumah tangga, mahasiswa, manajer, dan tentu saja pemimpin.
Manusia ibarat sebuah gunung es yang tertutup oleh samudra, yang terkadang perlu diingatkan bahwa yang kadang terlihat hanya kekurangan (potongan es di atas air), namun keunggulannya tidak kelihatan karena masih di bawah permukaan air. Salah satu cara memperlihatkan potongan es yang besar itu adalah memberikan motivasi kepada orang tersebut.

Kebutuhan Manusia
Teori Maslow merupakan teori populer yang menggambarkan hierarki kebutuhan manusia yang berbeda-beda. Dengan mengetahui jenjang kebutuhan seseorang, motivator merumuskan bentuk-bentuk motivasi yang sesuai dan lebih terfokus kepada tingkatan kebutuhan dari seseorang.
Di jenjang paling bawah, motivasi berbentuk materi seperti: rumah, makanan, uang, dan sebagainya. Di jenjang berikutnya, motivasi tidak lagi berupa materi tetapi berupa perasaan, penghargaan dan kesempatan berkarya. Oleh karena itu, teori ini menjelaskan bahwa materi merupakan faktor mendasar yang mutlak ada sebelum munculnya kebutuhan-kebutuhan yang lain yang sifatnya nonmateri. Dengan demikian, motivasi dapat berbentuk dua hal, yaitu materi dan nonmateri.
Hal-hal yang Perlu Diketahui sebelum Memotivasi Orang Lain
Untuk menjadi seorang motivator, dibutuhkan penciptaan terus-menerus dan bukan berasal dari kelahiran seseorang. Di bawah ini adalah hal-hal dasar yang layak dipahami oleh seorang motivator:

n Motivasi kepada diri sendiri
Memotivasi diri sendiri adalah hal yang pokok sebelum kita memotivasi orang lain. Kita harus menciptakan suasana dan keteladanan yang dapat menjadi bahan bakar kita untuk mulai membakar orang lain. Para motivator ulung adalah orang-orang yang dihormati atas keberhasilan mereka sebelumnya.
Di dalam bukunya Successful Motivation in a week, Harvey memberikan pelajaran selama seminggu belajar motivasi diri sendiri dan orang lain secara praktikal. Harvey menyebutkan bahwa calon-calon motivator memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
• Positif
• Rasa berterima kasih kepada orang-orang terbaik yang bekerja bersama kita
• Menyadari pentingnya harga diri

n Kecerdasan emosi
Pada umumnya motivasi disampaikan lewat komunikasi lisan antarmotivator dengan orang lain, yang mengharuskan motivator memiliki kecerdasan emosi yang baik karena kecerdasan emosi adalah dasar untuk berkomunikasi baik dengan diri sendiri maupun orang lain. Kecerdasan emosi mencakup pengelolaan emosi diri sendiri maupun orang lain.

n Empati
Empati adalah menempatkan diri seolah-olah menjadi seperti orang lain. Perlu disadari bahwa sesungguhnya motivasi hanya bekerja di luar, api motivasi sebenarnya berada di dalam diri masing-masing. Oleh karena itu dengan berusaha menempatkan diri menjadi orang lain, ide-ide untuk memotivasi orang akan menjadi lebih tajam karena kita melihat dengan kacamata orang tersebut bukan dengan kacamata kita sendiri.
Dalil-dalil sebagai Motivator
McGinnis memberikan 12 kunci prinsip yang merupakan rahasia pemotivasian yang perlu dipahami sebagai seorang motivator:

1. Harapkanlah yang terbaik dari orang yang Anda pimpin
Sebagai seorang motivator, Anda harus membantu orang-orang untuk mencapai keberhasilan sehingga mereka dapat memberikan yang terbaik kepada Anda. Sebagai manajer misalnya, Anda senantiasa mendorong staf Anda untuk menambah pengetahuan dan keterampilan supaya mereka dapat memberikan performa yang terbaik di pekerjaan mereka, dengan demikian tujuan bersama bisa tercapai. Selain meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, Anda juga selalu mengingatkan bahwa mereka memiliki potensi tersembunyi dan keinginan untuk melihat mereka berhasil.

2. Pelajarilah secara mendalam apa yang dibutuhkan orang
Prinsip ini merupakan prinsip pendahuluan di mana rencana motivasi yang baik haruslah dirancang dengan melihat keinginan/hasrat mereka saat ini dan bukan berdasarkan rencana motivator itu sendiri. Jangan mengganggap bahwa orang lain memiliki kebutuhan yang sama dengan Anda.

3. Menetapkan standar keunggulan yang tinggi
Menetapkan standar keunggulan yang tinggi berarti mendorong seseorang untuk mencapai target atau nilai tertentu, misalnya catatan waktu bagi seorang atlet renang, volume sales untuk Manajer Sales, dan lain sebagainya. Standar keunggulan juga merupakan budaya/kebiasaaan yang menjunjung tinggi prestasi tertentu, misalnya kualitas, rekor, inovasi, dan sebagainya. Memiliki keunggulan yang tinggi merupakan kebanggaan tersendiri bagi seseorang yang mampu meraihnya.

4. Ciptakan suasana di mana kegagalan bukanlah sesuatu yang fatal
Motivator yang tulus akan selalu mengingatkan bahwa kegagalan bukan berarti akhir dari segalanya. Tidak ada manusia yang tidak pernah gagal tetapi hanya sedikit yang mampu bangkit dari kegagalannya dan merekalah yang mencapai keberhasilan. Kegagalan adalah pengalaman yang akan membentuk kesuksesan. Seorang motivator tidak akan mengumumkan kegagalan seseorang tetapi hanya keberhasilan yang dicapai.
Motivator dapat memberikan contoh-contoh orang berhasil di dunia yang melalui berkali-kali kegagalan, di antaranya : Thomas Alva Edison, Abraham Lincoln, Winston Churcill, Soekarno, dan lain-lain.

5. Jika Anda mengharapkan seseorang untuk melakukan apa yang Anda inginkan, maka topanglah rencananya yang mengarah ke tujuan itu.
Prinsip 5 ini mengajarkan seorang motivator yang senantiasa mendukung orang lain untuk melakukan apa yang si motivator tersebut inginkan. Prinsip 5 ini cukup kontroversial karena seakan-akan kita memperalat seseorang, akan tetapi di baliknya tidaklah demikian. Sebagai contoh adalah seorang ayah yang menghendaki anaknya menjadi seorang petenis profesional, berjuang sejak anaknya masih kecil. Sang ayah sebagai motivator memancing minat dan menggali bakat tenis dari anaknya sendiri, menemaninya berlatih dan bertanding terus-menerus sampai anaknya berhasil menjadi petenis profesional. Tidak hanya itu, ia juga mendorong dan membesarkan hati anak-anaknya dalam mengejar berbagai sasaran setingi mungkin, dan yang bisa melakukan motivasi sesuai dengan cita-cita anaknya, maka hal itu di kemudian akan memberi arti yang sangat penting bagi kehidupan anak-anaknya (McGinnins).

6. Pakailah keteladanan untuk merangsang keberhasilan
Untuk membujuk seseorang melakukan sesuatu, menuntut kita sendiri yang harus memberi contoh agar dia melakukannya. Cerita mengenai kerja keras dan keberhasilan dapat membuat seseorang menjadi yakin karena cerita-cerita tersebut langsung mengena ke hati yang menggetarkan perasaan dan mengubah sikap kita.
7. Kenalilah dan berikan pujian atas prestasi
Sebuah pujian adalah penguatan secara positif dalam psikologi. Berikanlah pujian secara langsung dan dapat diketahui juga oleh orang banyak. Carnegie sebagai seorang motivator manusia mengatakan manusia adalah makhluk yang haus akan pujian atas prestasi mereka.

8. Pergunakanlah perpaduan antara pergulatan yang positif dan pergulatan yang negatif.
Pergulatan negatif adalah pujian, penghargaan, kasih dan lain-lain sedangkan pergulatan negatif adalah teguran, hukuman, amarah, dan lain-lain. Kedua pergulatan ini adalah dua hal yang saling bertolak belakang tetapi sama-sama merupakan cara untuk memotivasi orang. Seorang motivator harus jeli melihat kapan menggunakan pergulatan negatif atau positif untuk memotivasi orang. Dalam situasi tertentu, motivator bisa saja bertindak keras, tetapi selalu bertindak adil sehingga seseorang bisa memahami nilai-nilai yang ingin ditanamkan dan tidak asal melihat hukumannya saja. Secara keseluruhan, McGinnis menganjurkan lebih banyak pujian dibandingkan hukuman.

9. Sesekali ciptakan hasrat untuk bersaing
Persaingan tidak terlalu efektif jika terus-menerus dilakukan karena bisa menciptakan perasaan dimanipulasi, saling menjegal yang menciptakan kompetisi yang tidak sehat. Gunakanlah persaingan untuk memberikan inspirasi dan memacu semangat, bukan hanya media untuk melemparkan kritik.
Berikut ini dua contoh kalimat untuk memotivasi tetapi terdapat perbedaan makna di dalamnya:
Ana, kapan kamu mau membersihkan kamarmu sendiri? Kenapa sih kamu nggak seperti temanmu yang memiliki kamar yang bersih dan rapi?
Ana, apakah kamu menyenangi kamar Ria yang bersih? Kapan kamu mau bersih-bersih kamar lagi?

10. Upayakanlah kerjasama
Kerjasama di ini berarti melakukan sesuatu secara bersama-sama. Kebersamaan membangkitkan motivasi yang luar biasa karena semakin banyak yang ”menemani” maka semakin kuat tekad yang timbul.
11. Upayakan agar di dalam kelompok ada peluang untuk melawan.
Sewaktu memimpin sebuah kelompok yang memiliki beberapa orang anggota dengan sifat melawan, seorang pemimpin sekaligus motivator tidak selalu mengganggap kehadiran seorang pemberontak akan mematikan niat kita sebagai motivator mereka.
Sifat kontradiksi adalah alami dari manusia yang ingin membatasi kekuasaan pimpinan yang menentukan nasib mereka. Hal seperti ini dapat membawa angin positif karena pemberontak dapat berkembang menjadi pemikir yang bebas, kritis dan kreatif, memiliki pendapat sendiri dan berkemampuan untuk memimpin orang-orang.
Menghadapi para perusuh membutuhkan kiat-kiat tersendiri, misalnya berusahalah untuk selalu mencari tahu dan menerima tingkah laku mereka dalam batas wajar, mintalah pertolongan darinya, dan carilah sisi-sisi terbaik mereka. Tetapi jika menjadi sangat parah, Anda sebaiknya menggeser atau memecat orang tersebut.
Dengan demikian secara tidak langsung Anda telah menciptakan pemimpin-pemimpin baru yang akan mengerjakan tugas-tugas Anda di masa mendatang dan Anda sendiri dapat meninggalkan kelompok tersebut untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

12. Usahakanlah agar motivasi Anda tetap tinggi
Beberapa cara seorang motivator dapat memotivasi dirinya sendiri adalah: bergaullah dengan orang-orang yang berhasil dan berpikiran positif, awasi gagasan-gagasan yang masuk, manfaatkan sumber informasi, tingkatkanlah kemampuan dan keterampilan Anda dengan mengikuti kursus/ seminar, tingkatkan spiritualitas Anda.

Bentuk-bentuk motivasi

1. Teguran atau Kritik
Menegur berarti mengingatkan bila seseorang tidak mencapai standar agar dia dapat mencoba kembali mencapai standar tersebut. Di dalam menegur, seorang motivator harus dapat memperlihatkan kesalahan apa yang terjadi, memiliki cukup fakta dan disertai perasaan sang motivator, apakah marah, tersinggung ataupun frustasi.
Mengkritik adalah sebuah tindakan yang sulit kalau kita melihat prinsip-prinsip berkomunikasi yang diungkapkan oleh Dale Carnegie, yaitu jangan mengkritik, mencerca atau mengeluh sebaliknya berikan penghargaan yang jujur dan tulus. Jadi sebisa mungkin jangan menyampaikan kritik, tetapi berikan saran-saran berharga yang membangun.

2. Amarah
Amarah adalah emosi yang digunakan oleh pembicara-pembicara untuk memukau pendengarnya. Amarah seorang jenderal digunakan untuk membangkitkan kemarahan seluruh tentaranya untuk membangkitkan semangat juang seluruh tentaranya. Amarah seorang manajer untuk menegaskan kembali standar keunggulan mutu perusahaan.

3. Tantangan
Adalah target yang tidak mustahil untuk dilakukan dengan melihat keterbatasan-keterbatasan yang ada. Tantangan yang realistis mampu membangkitkan antuasisme dari staff / tim untuk memberikan performa terbaik yang semakin baik lagi.

4. Kecacatan tubuh
Di dalam buku-buku banyak yang mengisahkan orang-orang cacat yang berhasil berjaya di bidangnya. Sebagai contoh Andrea Bocelli, penyanyi suara tenor yang sangat terkenal meskipun tidak dapat melihat. Setelah memperoleh keberhasilan, mereka tidak tinggal diam tetapi selalu memotivasi orang lain apalagi yang mengalami cacat tubuh untuk terus berusaha mencapai keberhasilan dan tidak selalu melihat kekurangan yang mereka miliki.

5. Kepercayaan dan tanggung jawab
Buatlah orang tersebut merasa penting dan dibutuhkan oleh orang lain serta diperhatikan oleh orang lain termasuk Anda.
Secara umum, beberapa orang akan terpengaruh untuk berusaha jika diberikan tanggung jawab karena tanggung jawab adalah wujud otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil keputusan. Lebih jauh lagi, memberikan tanggung jawab berarti memberikan kesempatan kepada seseorang untuk membuktikan kemampuannya.

6. Materi
Memberikan materi adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia (Teori Maslow). Materi dapat berupa gaji yang pantas, fasilitas, kendaraan, rumah, dan lain sebagainya.

Motivasi di berbagai bidang

n Olahraga
Motivasi berupa latihan mental, khususnya kepada pemain-pemain muda untuk membentuk kepercayaan diri, keyakinan dan target untuk menjadi juara. Motivasi merupakan faktor nonteknis yang menentukan kondisi mental atlet di samping faktor nonteknis. Di dalam sebuah pertandingan, kehadiran pendukung memberikan keuntungan besar kepada atlet yang didukungnya.

n Perusahaan
Secanggih apa pun pengetahuan dari pemimpin puncaknya, dalam titik tertentu keberhasilan ditentukan oleh berapa besar motivasi kerja dari seluruh karyawan dari perusahaan tersebut. Motivasi kerja tersebut ditunjukkan dengan penampilan yang prima untuk perusahaan.

n Ketentaraan
Dalam setiap pertempuran, kehadiran seorang pemimpin perang yang disegani memberikan motivasi tempur yang tinggi kepada setiap tentara yang dipimpinnya.

Penutup
Dengan menjadi seorang motivator, kita dapat memperoleh keuntungan-keuntungan seperti kerja sama tim, jiwa kepemimpinan dan motivasi diri yang lebih kuat.
Seseorang yang memberikan motivasi kepada teman-teman, kerabat, rekan kerja membuat dunia ini akan menjadi tempat hidup yang lebih baik.n

BILA AL-QURAN MULAI BICARA

waktu engkau masih kanak-kanak
kau laksana kawan sejati-ku dengan wudhu'
aku engkau sentuh dalam keadaan suci
aku engkau pegang
aku kau junjung dan kau pelajari
aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari
setelah selesai engkau mencium-ku dengan mesra

sekarang engkau telah dewasa
nampaknya engkau sudah tak berminat lagi pada-ku
apakah aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah?
atau menurutmu
mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
atau menurutmu, aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji
sekarang, aku tersimpan rapi sekali
sehingga engkau lupa dimana aku tersimpan
aku sudah engkau anggap hanya sebagai pengisi lacimu

kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
atau aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan
kini aku lebih banyak tersingkir
dibiarkan dalam kesendirian
kesepian
di dalam almari
di dalam laci
aku engkau pendamkan
dulu, pagi-pagi, surah-surah yang ada pada-ku engkau baca beberapa halaman
di waktu petang, aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau

sekarang, seawal pagi sambil minum kopi, engkau baca surat kabar dahulu
di waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia
sedangkan aku, yang berisi ayat-ayat yang datang dari ALLAH Azzawajalla
engkau abaikan dan engkau lupakan

waktu berangkat kerjapun
kadang engkau lupa membaca pembuka surah-ku (bismillah)
di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
tidak ada kaset yang berisi ayat ALLAH yang terdapat di dalam mobilmu
sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke pemancar radio kesukaanmu
sepertinya sangat mengasyikkan sekali

di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau memulai pekerjaan
di komputermu pun kau putar musik-musik favoritmu
jarang sekali engkau putar ayat-ayat-ku
e-mail temanmu yang ada ayat-ayat-ku pun kau abaikan
engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
benarlah dugaan-ku
bahwa engkau kini sudah benar-benar hampir melupakan-ku

bila malam tiba
engkau tahan membelalakkan mata berjam-jam di depan televise
di depan komputer pun berjam-jam engkau betah duduk
hanya sekedar untuk membaca berita murahan dan gambar sampah
waktupun cepat berlalu
aku semakin kusam tersimpan di dalam laci-laci mu
mengumpulkan debu atau mungkin dimakan rayap

seingat-ku,
hanya awal bulan Ramadhan engkau membaca-ku
kembali itupun hanya beberapa lembar dari-ku
dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membaca-ku
atau juga waktu kematian saudara atau handai-taulanmu

bila nanti engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhan-NYA
apakah televisi, radio, hiburan atau komputer dapat menolong kamu?
yang pasti ayat-ayat ALLAH SWT yang ada pada-ku bisa menolongmu
itu janji Tuhan-mu, ALLAH SWT

sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu
setiap saat berlalu
dan akhirnya kubur yang setia menunggumu, menghampirimu
engkau pasti akan kembali
kembali kepada Tuhan-mu

jika aku engkau baca selalu dan engkau hayati
di kuburmu nanti aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
yang akan membantu engkau membela diri dalam perjalanan ke alam akhirat
dan aku-lah "Al-Qur'an"
kitab sucimu yang senantiasa setia menemani

peganglah aku kembali
bacalah aku kembali setiap hari
karena ayat-ayat yang ada pada-ku adalah ayat-ayat suci
yang berasal dari ALLAH Azzawajalla
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah
yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu
keluarkanlah segera aku dari laci almarimu
letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
agar engkau senantiasa mengingat Tuhan-mu
sentuhlah aku kembali
baca dan pelajari lagi aku
setiap datangnya pagi, petang dan malam hari
walau hanya sebaris ayat
seperti dulu
tatkala engkau masih kecil di surau kecil kampungmu yang damai
jangan engkau biarkan aku sendiri dalam bisu dan sepi

Saran:
Bagikanlah dan silahkan copy artikel ini ke blog sobat sekalian agar semakin banyak pecinta Al Qur'an.... Insya Allah... Amin....